Timses Minta Luhut dan Sri Mulyani Mengundurkan Diri, Kubu Jokowi: Gara-gara Telunjuk Sepele?
Luhut Binsar Pandjaitan dan Sri Mulyani dilaporkan Timses Prabowo-Sandi ke Bawaslu.
|
Pelaporan itu terkait dilakukan karena keduanya dianggap berkampanye dengan menunjukkan satu jari telunjuk di pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia di Bali.
Hal itu dianggap mengampanyekan pasangan Jokowi-Ma'ruf yang mendapat nomor urut 01.
Hal itu disampaikan Ferdinand Hutahaean di Apa Kabar Indonesia Pagi, Kamis (18/10/2018).
Dilansir dari tayangan ulangnya di Twitter, Ferdinand mengatakan, merujuk kepada undang-undang pemilu dan turunan-turunannya termasuk PKPU yang sudah ditetapkan dan diundangkan.
"Ada beberapa hal yang dilarang di sana ya, salah satunya tidak boleng menggunakan fasilitas negara, tidak menggunakan APBN dan APBD untuk berkampanye, itu kan semua diatur," jelasnya.
Sehingga, kata dia, apa yang dilakukan oleh Luhut Binsar Pandjaitan dan Sri Mulyani di acara IMF tersebut termasuk melanggar.
"Ini kan mereka dalam kapasitas pejabat negara, telah berkampanye secara tidak sah, menggunakan APBN, karena biaya di sana itu menggunakan APBN," bebernya.
Kemudian secara etika pun, lanjut Ferdinand, pejabat negara itu kan seharusnya netral secara jabatan.
"Nah bapak ibu yang datang ke sana itu kan sebagai pejabat negara, ketika mereka berkampanye di sana itu, artinya ada etika yang dilanggar, ada aturan yang dilanggar, dan tentu ini wajib diproses oleh Bawaslu," tambahnya.
Ia pun mengaku akan melaporkan keduanya ke Bawaslu.
• Anggap Andi Arief Bicara sebagai Netizen
Ferdinand juga mencoba membandingkan, para era SBY dulu, memang ada beberapa pejabat yang turut serta memenangkannya.
"Tapi tidak pernah menggunakan fasilitas negara dan jabatannya untuk berkampanye seperti yang kita lihat kemarin. Ini etika yang ditabrak oleh pejabat negara," tegasnya.
Melalui akun Twitternya, Ferdinand kembali menegaskan soal laporan tersebut.
Ferdinand bahkan meminta Luhut Binsar Pandjaitan dan Sri Mulyani mundur dari jabatannya.
"Yes We Will..!!
Negara tdk boleh dimamfaatkan untuk kampanye. Sy harap, Luhut dan Sri Mulyani mengundurkan diri dari jabatannya.
Budayakan malu dan tertib berdemokrasi. Pejabat negara tidak boleh memberikan pendidikan politik yang sesat kepada publik," cuitnya.
Cuitan Ferdinand Hutahaean
|
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, menyatakan, pihaknya mempersilakan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melaporkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Intinya, terhadap apa pun gugatan, kami siap untuk menghadapinya. Bagi kami silakan saja, itu hak mereka untuk melaporkan ke Bawaslu," kata Ace melalui pesan singkat, Kamis (18/10/2018).
Namun, ia menilai janggal pelaporan tersebut lantaran terkesan dipaksakan.
Menurut Ace, hal tersebut bisa jadi tidak dimaksudkan untuk kampanye.
Ia menambahkan, bisa saja nanti ketika dirinya selaku Wakil Ketua Komisi VIII DPR tak sengaja mengacungkan satu jari telunjuk lantas dilaporkan karena dikira menunjukkan nomor urut pasangan calon Jokowi-Ma'ruf.
"Atau jangan-jangan nanti penyebutan nomor tak lagi dimulai dari angka 1 ya, sekarang di Indonesia karena takut dianggap kampanye. Saya kira kita proporsionallah. Itu bukan substansi kampanye. Masa gara-gara telunjuk yang sepele dilaporkan ke Bawaslu?" lanjut Ace.
baca sumbernya
Belum ada Komentar untuk "Timses Minta Luhut dan Sri Mulyani Mengundurkan Diri, Kubu Jokowi: Gara-gara Telunjuk Sepele?"
Posting Komentar