Javascript Ustaz Haikal: Kita Cuma Beda Pilihan Presiden, Kenapa Harus Jadi Musuhan dan Saling Hina? - ARTIKEL BERITA TERKINI

Ustaz Haikal: Kita Cuma Beda Pilihan Presiden, Kenapa Harus Jadi Musuhan dan Saling Hina?



Ustaz Haikal Hassan Baras menyayangkan sikap masing-masing pendukung capres dan cawapres yang saling sindir hingga saling hina di media sosial.

Pernyataan tersebut disampaikan Ustaz Haikal lewat akun Twitternya. Dia juga mengingatkan agar masing-masing pendukung capres-cawapres mewarisi sikap positif terhadap demokrasi Indonesia kepada anak cucu mereka.

"Kita cuma beda pilihan Presiden... Kenapa harus jadi musuhan dan saling hina? Kasihan anak cucu yang tidak lagi mewarisi indahnya, damainya, ramahnya, toleransinya NKRI seperti dulu... #2019GantiPresiden teteeeup konsisten," kata dia, Senin (31/12/2018).

Di tweet sebelumnya, dia juga mengatakan telah memblokir akun-akun yang isinya penuh dengan kata-kata negatif. Hal itu dia lakukan agar kondisi tetap kondusif.

"Agar suasana tetap positif, block orang-orang yang :

1. Kata-katanya kotor, penuh permusuhan

2. Nama gak jelas, akun baru netas

3. Mencari kesalahan orang lalu mengumumkan, selalu negatif

4. Tolol, dungu, bego yang terlalu

5. Kasar, memaki, tidak cerminan akhlak yang baik.

Yang mana anda?," turutnya.

Selain itu, dia juga memblokir akun pembuat kicauan-kicauan yang berpotensi memecah belah bangsa. "Tambahan lagi, block yang liberal, syiah, ahmadiyah, sekular, antek freemason, yahudi dan pemecahbelah ummat," ungkap dia.

Kemudian, dia juga mengingatkan orang-orang yang suka menghina agar mencari pekerjaan yang baik. Menurut Haikal, walaupun masyarakat memiliki beda pilihan, tapi tetap saudara.

"Carilah pekerjaan yang baik. Jangan mau dibayar jadi buzzer murahan dengan menghina orang lain... Sadarlah, semua bersaudara. Pemilih jokowi atau Prabowo tetap sebangsa setanah air. Carilah pekerjaan yang baik. Jangan mau dibayar jadi buzzer murahan," tegasnya.

baca sumbernya

Belum ada Komentar untuk "Ustaz Haikal: Kita Cuma Beda Pilihan Presiden, Kenapa Harus Jadi Musuhan dan Saling Hina?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel