Merayakan Hari Raya Idul fitri Sesuai Sunnah Nabi
Setiap tanggal 1 Syawal, semua umat muslim merayakan hari kemenangan atau hari raya idulfitri. Hari raya merupakan rahmat yang diberikan Allah kepada umat nabi Muhammad SAW. Banyak sekali kebaikan yang diberikan Allah kepada hamba - Nya di hari raya, seperti berbuka setelah adanya larangan untuk makan dan minum di bulan suci Ramadhan serta kebaikan untuk mengeluarkan zakat fitrah. Sehingga hari raya disebut ‘Ied sebab di hari itu Allah memberikan banyak kebaikan kepada umatnya. Di Indonesia idulfitri merupakan hari raya besar sehingga banyak perayaan besar yang diselenggarakan seperti takbir keliling. Selain itu lebaran juga membentuk suatu tradisi baru bagi umat muslim di Indonesia yakni pulang kampung atau mudik untuk bersilaturahmi dengan keluarga jauh. Begitulah sebagian kecil cara umat muslim Indonesia merayakan lebaran. Lantas bagaimana cara Rasulullah SAW merayakan hari raya ? Berikut ini adalah cara Rasulullah merayakan hari raya idul fitri sesuai sunnah.
1. Segera membayarkan zakat
Membayar zakat merupakan salah satu rukun islam yang hukumnya wajib untuk dilakasanakan bagi semua umat muslim. Maka hendaknya sebagai umat muslim, kita membayar zakat terlebih dahulu sebelum solat sunnah idul fitri.
2. Mandi dan menggunakan wangi-wangian
Sebelum pergi ke masjid untuk menunaikan solat Ied berjama’ah, maka hendaknya sudah dalam keadaan bersih dan siap. Hal yang di sunnah ketika akan merayakan hari raya idulfitri adalah mandi (membersihkan diri), memakai pakaian yang terbaik hingga menggukan wangi-wangian untuk kamu laki-laki. Sedangkan untuk wanita tidak dianjurkan untuk menggunakan minyak wangi dan berhias dengan menggunakan baju yang mewah.
3. Makan sebelum menjalankan sholat Idul Fitri
Ketika hari raya idulfitri merupakan salah satu hari yang diharamkan untuk menjalankan berpuasa. Sebelum menjalankan solat idulfitri, Rasulullah SAW memakan buah kurma dengan jumlah ganjil. Menurut kitab-kitab fiqih disebutkan jika berniat tidak puasa pada hari raya, mempunyai pahala seperti orang yang menjalankan puasa di hari-hari yang tidak terlarang.
4. Mengambil jalan yang berbeda saat pulang dan berangkat sholat ‘Ied
Sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah SAW mengambil jalan lain saat berangkat dan pulang saat solat ied, mempunyai hikmah agar Rasulullah dapat bertemu dengan orang-orang di perjalanan guna untuk menyebarkan syiar Islam.
5. Bertakbir
Rasulullah SAW berangkat menunaikan sholat ‘ied sembari bertakbir sampai tiba di tempat pelaksanaan dan sampai sholat dilaksanakan. Dalam sebuah hadis yang mengandung dalil disyariatkannya takbir dengan suara yang lantang, tidak disyariatkan untuk bertakbir dengan suara keras selama perjalanan menuju ke tempat pelaksanaan solat hari raya idulfitri.
6. Melaksanakan Sholat Idul fitri
Menunaikan solat idulfitri merupakan fardhu ‘ain bagi semua umat muslim, sebab Rasulullah SAW mengerjakan solat ied. Ketika solat ied jatuh pada hari jumat maka dapat menggugurkan solat jumat. Rasulullah menyuruh semua umat muslim untuk menghadiri solat ied, bahkan hingga para wanita yang sedang haid pun disuruh untuk datang ke tempat solat, namun diberi syarat untuk tidak mendekati tempat solat. Solat ‘Ied dilakukan setelah terbitnya matahari setinggi tombak hingga tergelincirnya matahari.
7. Bersilaturahmi
Tradisi melakukan silaturahmi saling mengunjungi ketika hari raya sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW. Rasulullah mengunjungi rumah para sahabatnya dan saling mendoakan ketika hari raya idulfitri tiba.
Belum ada Komentar untuk "Merayakan Hari Raya Idul fitri Sesuai Sunnah Nabi"
Posting Komentar